Halaman
Atletik dan Pencak Silat
(Lanjutan)
Pada Bab 2, Anda telah mempraktikkan atletik dan pencak
silat. Pada bab ini Anda akan mempraktikkan gerakan atletik
dan pencak silat lebih lanjut.
Nomor atletik yang akan dipraktikkan pada bab ini adalah
tolak peluru dan lempar cakram. Untuk menghasilkan jarak
yang optimal, diperlukan teknik dan cara yang tepat. Kedua
nomor lempar tersebut memiliki gerakan yang berbeda.
Gerakan melempar dan mendorong dari kedua nomor lempar
tersebut berbeda pula. Lalu, bagaimanakah cara melempar
dan mendorong yang baik dari kedua nomor lempar tersebut.
Perhatikan pelajaran dalam bab ini untuk mendapatkan
jawabannya.
Adapun untuk pencak silat, pada bab ini Anda akan
mempelajari tentang aspek dan pertandingan pencak silat.
Bab
8
Sumber
www.magschool.nz,
Februari 2009
Kata Kunci
Tolak peluru
•
Gaya ortodoks
•
Gaya O’Brian
•
Lempar cakram
•
Peluru
•
Cakram
•
Padepokan
•
111
Permainan
dan Olahraga
membahas tentang
meliputi
Atletik
Pencak Silat
meliputi
Tolak Peluru
Aspek
Pencak SIlat
Pertandingan
Pencak SIlat
Tata Cara
Pertandingan
Lempar Cakram
Peta Konsep
112
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
A
Atletik
1.
Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat
dalam nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Tolak peluru
dilakukan tidak dilempar akan tetapi ditolak atau didorong.
Hal ini sesuai pula dengan peraturan, bahwa peluru itu harus
didorong atau ditolak dari bahu dengan satu tangan.
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau
mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu
yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu
tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
a. Peraturan Tolak Peluru
1)
Sarana dan Prasarana
a)
Sektor lemparan/lapangan dibatasi oleh 2 garis yang
menuju ke pusat lingkaran, lewat tepi balok lemparan yang
panjangnya 1,22 m; tinggi 10 cm; dan tebalnya 11,4 cm.
b)
Berat peluru: pria 7,26 kg dan wanita 4 kg.
c)
Sepatu yang dipergunakan mempunyai alas yang keras
dan tanpa paku.
2)
Peraturan Tolak Peluru
Tolakan peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap
gagal, jika:
a)
menyentuh balok batas sebelah atas dan menyentuh tanah
di luar lingkaran;
b)
keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah;
c)
peluru jatuh di luar sektor lingkaran;
d)
berjalan keluar lingkaran di daerah lemparan;
e)
peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala;
f)
dipanggil sudah 2 menit belum melempar;
g)
peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan.
1.
Lakukan pemanasan yang mendukung latihan inti materi.
2.
Sebelum berlatih, gunakan perlengkapan olahraga yang
lengkap dan aman.
Perhatian!
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
113
3)
Juri Tolak Peluru
Untuk menentukan pemenang perlu adanya juri untuk
memutuskan pemenangnya. Kemampuan wasit harus
meyakinkan, serta penguasaan peraturan perlombaan dan
pertandingan akan menunjang kelancaran jalannya perlombaan
dalam tolak peluru. Wasit atau juri dalam perlombaan tolak
peluru berjumlah 3 orang, yaitu juri 1, juri 2, dan juri 3. Setiap
juri memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Berikut
tugas dan wewenang setiap juri.
a) Juri 1
Mengawasi tangan dan kesalahan kaki yang terjadi pada
sisi dekat dengannya. Juri 1 juga bertugas memanggil peserta
dan mengukur hasilnya.
b) Juri 2
Berkenaan dengan kesalahan kaki yang terjadi pada
bagian atas papan penahan dan lingkaran-lempar pada sisi
papan penahan. Juri 2 memegang bendera untuk memutuskan
bahwa lemparan tersebut sah atau tidak.
c) Juri 3
Bertugas untuk menentukan tempat jatuhnya peluru. Ia
akan menancapkan paku atau bendera kecil tempat peluru
tersebut jatuh. Bagi peserta yang menggunakan tangan kidal,
tentu wasit harus berubah menyesuaikan posisinya.
b.
Teknik Melakukan Tolak Peluru
Gaya yang sering digunakan dalam tolak peluru, yaitu
gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O’Brian.
Apabila terdapat gaya lain, itu hanya merupakan variasi dari
kedua gaya tersebut. Tujuan dalam tolak peluru adalah menolak
sejauh-jauhnya untuk memperoleh jarak yang optimal. Untuk
mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami
dan menguasai teknik tolak peluru.
Teknik tolak peluru terdiri atas empat tahapan, yaitu: cara
memegang peluru, sikap badan saat akan menolakkan peluru, cara
menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan peluru.
1)
Cara Memegang dan Meletakkan Peluru
Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau
pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.
Jari-jari tangan direnggangkan. Jari kelingking dan ibu jari
digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping,
yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
Setelah peluru dipegang dengan baik, letakkan pada bahu
dan menempel pada leher. Siku diangkat ke samping sedikit
agak serong ke depan.
114
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
2)
Sikap Badan Saat Akan Menolakkan Peluru
Berdiri menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka
lebar. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut
dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping
kanan.
Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong
ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu,
tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit
agak serong ke atas.
3)
Cara Menolakkan Peluru
Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku
ditarik serong ke atas ke belakang (ke arah samping kiri),
pinggul dan pinggang serta perut di dorong ke depan agak
ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke
atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan,
pandangan tertuju ke arah tolakan.
Saat tubuh menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru
ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan
bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan
mendorong seluruh badan ke atas serong ke depan.
4)
Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru
Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut
lepas dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk
menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira
menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut
agak dibengkokkan.
Gambar 8.1
Sikap badan pada tolak
peluru
Gambar 8.2
Rangkaian gerakan
menolakkan peluru
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Sumber:
www.magschool.
com, Februari 2009
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
115
c.
Hal-hal yang Harus Dihindari
dan Diutamakan
Dalam tolak peluru, terdapat beberapa peraturan atau hal-
hal yang harus dihindari dan diutamakan. Hal-hal yang harus
dihindari dalam tolak peluru adalah sebagai berikut.
a)
Sikap awal yang tidak seimbang.
b)
Saat menolakkan peluru tidak disertai dengan gerakan
melompat.
c)
Mengangkat tubuh terlalu tinggi saat meluncur.
d)
Tarikan kaki kanan tidak jauh.
e)
Gerakan kaki kiri terlalu ke arah samping kiri.
f)
Terlalu cepat menegakkan badan.
g)
Mendarat dengan badan menghadap ke samping.
Hal-hal yang harus diutamakan dalam tolak peluru adalah
sebagai berikut.
a)
Kaki kiri selalu rendah.
b)
Lakukan gerakan kaki yang seimbang sempurna dengan
kaki kiri mendorong ke belakang.
c)
Seluruh badan rileks.
d)
Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh dari
kaki kanan.
e)
Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur peluru.
f)
Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang
sejauh mungkin.
g)
Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.
h)
Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga
keseimbangan badan.
2.
Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu nomor lempar dalam
cabang olahraga atletik. Pada acara Olimpiade sejak 708 M, lempar
cakram merupakan bagian dalam pancalomba (pentatlon). Pada
awalnya cakram terbuat dari batu terupam halus dan kemudian dari
perunggu yang dicor dan ditempa. Cara melakukan lemparan pada
mulanya menirukan nelayan yang melempar jaringnya berulang-
ulang. Kemudian, ditemukan lemparan dengan sikap badan
menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan.
a.
Peraturan Lempar Cakram
1)
Sarana dan Prasarana
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan
bingkai dari metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh
dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat
Gambar 8.3
Cakram
Sumber:
www.deliverysuperstock.com,
Februari 2009
116
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
dilepaspindahkan. Ukuran cakram untuk putra dan putri adalah
sebagai berikut.
a)
Berat cakram untuk putra: 2 kg
garis tengah: 219-221 mm
b)
Berat cakram untuk putri: 1 kg
garis tengah: 180-182 mm
2)
Lapangan Lempar Cakram
Ukuran lapangan lempar cakram adalah sebagai berikut.
a)
Lingkaran untuk melempar berdiameter 2,50 meter dalam
perlombaan yang resmi terbuat dari metal atau baja.
b)
Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak
licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain.
c)
Lingkaran lemparan dikelilingi oleh sangkar/pagar kawat
untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, dan
penonton.
c)
Bentuk seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut
3,3 meter. Sektor lemparan dibatasi oleh garis yang
berbentuk sudut 40 derajat di pusat lingkaran.
Sumber:
www.courtcraft.com,
Februari 2009
40
º
Diameter
2.50m
±
5mm
750mm
3)
Juri Lempar Cakram
Perlombaan lempar cakram perlu dipimpin oleh wasit atau
juri yang tegas, jujur, adil, jeli, dan penuh wibawa. Penguasaan
peraturan perlombaan, pertandingan, dan pengalaman
memimpin harus terus ditingkatkan agar menunjang lancarnya
perlombaan lempar cakram. Jumlah wasit atau juri dalam
perlombaan lempar cakram adalah 5 orang, yaitu juri 1, juri 2,
juri 3, juri 4, dan juri 5. Setiap juri tersebut memiliki tugas dan
wewenang yang berbeda, antara lain sebagai berikut.
Gambar 8.4
Lapangan lempar cakram
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
117
a) Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang
salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar berputar, seperti
di belakang lingkaran lempar.
b) Juri 2
Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran,
seperti pada saat cakram sedang dilepaskan dari tangan
pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara
(
megaphone
) untuk memberitahukan pelempar agar siap
sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu lemparan
tersebut sah atau tidak.
c) Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada
saat setelah ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat
jatuhnya cakram.
d) Juri 4 dan Juri 5
Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya
cakram pertama (terdekat). Bagi peserta yang kidal, tentu
posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan
keadaan.
b. Teknik Lempar Cakram
Cara melakukan teknik gerakan lempar cakram adalah
sebagai berikut
1)
Cara Melakukan Awalan
Posisi berdiri menyamping arah lemparan. Kaki
direnggangkan selebar badan, sedikit ditekuk dan rileks.
Berat badan pada kedua kaki. Pusatkan perhatian dan lakukan
persiapan untuk melakukan awalan agar mantap. Kemudian,
cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang lalu
ke kiri. Gerakan ini diulang-ulangi dua tiga kali dilanjutkan
dengan awalan berputar.
Lengan yang memegang cakram diayunkan ke samping
kanan-belakang diikuti oleh gerakan memilin badan ke kanan,
kaki kiri mengikuti gerakan dengan tumit agak terangkat.
Kemudian, cakram diayun ke samping kiri diikuti oleh badan
dipilin ke kiri dengan tangan kiri dibawa ke kiri juga, berat
badan dipindahkan ke kaki kiri, kaki kanan kendor dan tumit
sedikit terangkat.
2)
Sikap Badan Saat Melemparkan Cakram
Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari
posisi rendah di atas kaki kanan didorong ke depan-atas,
selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan
Gambar 8.5
Lempar cakram
Sumber:
upload.wikimedia.org,
Juni 2009
118
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
terpilin ke kanan diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul
yang memutar ke kiri pula. Berat badan dipindahkan dari kaki
kanan ke kaki kiri. Setelah posisi badan siap lempar, dengan
waktu yang tepat cakram dilemparkan ke arah depan-atas.
3)
Cara Melemparkan Cakram
Lepasnya cakram setinggi dagu dengan lengan lurus ke
depan, sudut lemparan kira-kira 30 derajat. Cakram terlepas
dari pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam,
putaran cakram terjadi karena tekanan dari jari telunjuk.
4)
Sikap Badan Setelah Melemparkan Cakram
Lepasnya cakram diikuti dengan badan yang condong ke
depan. Pandangan mengikuti jalannya cakram.
Gambar 8.6
Teknik lempar cakram
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
c.
Hal-Hal yang Harus Dihindari
dan Diutamakan dalam Lempar Cakram
Hal-hal yang harus dihindari dalam lempar cakram adalah
sebagai berikut.
1)
Jatuh ke belakang pada awal putaran.
2)
Berputar di tempat.
3)
Badan membungkuk ke depan.
4)
Melompat tinggi di udara.
5)
Kaki terlalu tegang dan penempatannya kurang
sempurna.
6)
Membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan
jatuh.
7)
Melakukan lemparan terlalu dini.
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
119
Hal-hal yang harus diutamakan dalam lempar cakram
adalah sebagai berikut.
1)
Melakukan putaran dengan sempurna dan lakukan putaran
yang besar antara badan bagian atas dan bawah.
2)
Doronglah cakram melewati lingkaran.
3)
Capai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi
lingkaran.
4)
Mendaratlah pada jari-jari kaki kanan dan putarlah secara
progresif.
5)
Mendaratlah dengan kaki kanan di titik pusat lingkaran
dan kaki kiri sedikit ke kiri dari garis lemparan.
Praktikkan cara melakukan tolak peluru dan lempar cakram.
Kegiatan 8.1
B
Pencak Silat
Pencak silat sebagai seni budaya bangsa Indonesia
dan bangsa Asia Tenggara, memang telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat Hal ini terbukti dengan makin
banyaknya peserta dari negara-negara asing yang semakin
aktif mengikuti kejuaran-kejuaran lingkup regional maupun
nonregional, baik yang diselenggarakan oleh komunitas
maupun oleh negara. Juga semakin menjamurnya padepokan-
padepokan pencak silat di negara-negara asing antara lain di
Belanda, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal tersebut
tentunya menggembirakan bagi komunitas pencak silat, apalagi
dilakukannya proses standarisasi mulai dari metode pelatihan,
jurus dan sistem pertandingan akan menyebabkan semakin
mudahnya penyebaran pencak silat ke seluruh penjuru dunia.
1.
Aspek-Aspek Pencak Silat
Pencak silat adalah, kepandaian bertarung dalam
pertandingan (atau perkelahian) seni bela diri khas Indonesia.
Dalam pencak silat terdapat empat aspek yang terkandung
di dalamnya, yaitu sarana pembinaan mental spiritual, bela
diri, olahraga, dan seni yang tidak dapat dipisahkan. Seperti
Catatan
Macam-macam nama
aliran atau perguruan
pencak silat yang ada
di Indonesia, yaitu:
cimande, cikalong, suci
hati, perisai diri, bangau
putih, dan tapak suci.
120
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
tercermin dalam lambang trisula yang ketiga ujungnya
mencerminkan unsur seni, bela diri dan olahraga, sementara
gagangnya diyakini melambangkan pembinaan mental
spiritual.
a.
Pencak Silat sebagai Seni
Pencak silat merupakan wujud perilaku budaya suatu
kelompok, yang di dalamnya terkandung unsur adat, tradisi,
hingga filsafat.
b.
Pencak Silat sebagai Olahraga
Pencak silat melangkah menjadi suatu jenis “gerak-
badan”, senam atau jurus yang dapat dipertandingkan
c.
Pencak Silat sebagai Bela Diri
Pencak silat tumbuh dan berawal dari naluri manusia
untuk melakukan pembelaan terhadap serangan fisik yang
menghampirinya
d.
Pencak Silat sebagai Pembinaan Mental
Spiritual
Sebagai pembinaan mental spiritual, lebih banyak
ditujukan untuk membentuk sikap dan watak kepribadian.
Tujuan utama dari pendidikan pencak silat adalah pembentukan
sikap yang positif dan sportivitas yang tinggi serta memiliki
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sifat-sifat
positif tersebut, antara lain sederhana, tenggang rasa, sopan,
berani, setia, tanggung jawab, bijaksana, lurus dan jujur, taat,
lapang dada, satria, dan waspada.
2.
Pertandingan Pencak Silat
Olahraga pencak silat merupakan salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan. Dalam pertandingan pencak
silat, terdapat pembagian kelas menurut jenis umur dan berat
badan. Berikut ini berbagai kelas dalam pencak silat.
a.
Pembagian Kelas
1)
Menurut Umur
Menurut umurnya, pesilat terbagi atas 3 golongan , yaitu:
a)
Golongan remaja berumur di atas 14 sampai 17 tahun.
b)
Golongan teruna berumur di atas 17 sampai 21 tahun.
c)
Golongan dewasa berumur di atas 21 sampai 35 tahun.
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
121
2)
Menurut Berat Badan
Menurut berat badan, pesilat terbagi dalam kelas-kelas.
a)
Golongan Remaja:
Kelas A, 33 - 39 kg
Kelas B, di atas 36 - 39 kg
Kelas C, di atas 39 - 42 kg
Kelas D, di atas 42 - 45 kg
Kelas E, di atas 45 - 48 kg
Kelas F, di atas 48 - 51 kg
Kelas G, di atas 51 - 54 kg
Kelas H, di atas 54 - 57 kg
Kelas I, di atas 57 - 60 kg
b)
Golongan Teruna:
Kelas A, 40 - 45 kg
Kelas B, di atas 45 - 50 kg
Kelas C, di atas 50 - 55 kg
Kelas D, di atas 55 - 60 kg
Kelas E, di atas 60 - 65 kg
Kelas F, di atas 65 - 70 kg
Kelas G, di atas 70 - 75 kg
Kelas H, di atas 75 - 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.
b.
Waktu Pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap
babak terdiri dari 2 menit dan waktu istirahat 1 menit.
c.
Sasaran
Sasaran perkenaan adalah dada, perut, punggung dan
pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat
dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi
tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap
pertandingan dipimpin oleh 1 (satu) orang wasit dan dibantu
oleh 5 (lima) orang juri penilai.
Catatan
IPSI yang diketuai oleh
Mr. Wongsonegoro
dibentuk melalui Panitia
Persiapan Persatuan
Pencak Silat pada 18
Mei 1948 di Surakarta.
Alasan dibentuknya
IPSI bertujuan untuk
mempersatukan seluruh
aliran/perguruan dan
kalangan pesilat di
Indonesia.
Sumber :
id.wikipedia.org,
Februari 2009
Gambar 8.7
Pertandingan pencak silat
Sumber:
pilabeanku.files.wordpress.com,
Februari 2009
122
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
3.
Tata Cara Pertandingan Pencak Silat
Pertandingan dipimpin oleh seorang ketua pertandingan
dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri. Tata cara pertandingan
yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a.
Pesilat yang akan melaksanakan pertandingan memasuki
gelanggang pertandingan, kemudian memberi hormat
secara berurutan kepada ketua pertandingan, dilanjutkan
kepada juri atau penonton.
b.
Pertandingan atau peragaan dilakukan setelah gong
berbunyi atau lampu hijau menyala. Tanda peringatan
dengan peluit, bel, atau lampu kuning. Tanda tersebut
akan diberikan sepuluh detik menjelang waktu berakhir.
c.
Setelah waktu yang ditentukan berakhir, pengamat waktu
kembali memukul gong atau menyalakan lampu merah.
Pesilat diberi kesempatan 15 detik untuk menyelesaikan
peragaannya.
d.
Pesilat kembali memberi hormat secara berurutan kepada
juri atau penonton, dilanjutkan kepada ketua pertandingan.
Kemudian pesilat keluar gelanggang.
Buatlah sebuah kliping atau makalah tentang
event
pertandingan
pencak silat yang ada di Indonesia bersama temanmu.
Tugas
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
123
1.
Tujuan dalam tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya
untuk memperoleh jarak yang optimal. Untuk mencapai
tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan
menguasai teknik tolak peluru.
2.
Agar perlombaan tolak peluru dapat berlangsung dengan
sukses, perlu dipimpin oleh wasit atau juri yang tegas, jujur,
adil, dan penuh wibawa.
3.
Pencak silat adalah kepandaian bertarung dalam pertandingan
(atau perkelahian) seni bela diri khas Indonesia.
4.
Terdapat empat aspek yang terkandung dalam pencak silat,
yaitu sarana pembinaan mental spiritual, bela diri, olahraga,
dan seni.
5.
Pertandingan pencak silat dapat terlaksana baik jika memiliki
perencanaan yang matang. Perencanaan ini sebaiknya
dibicarakan terlebih dahulu dengan seluruh petugas yang
akan bekerja menangani suatu pertandingan. Perencanaan
itu diawali dengan susunan panitia (dari ketua sampai seksi-
seksi lain sesuai dengan acara penyelenggaraan).
Rangkuman
Apakah Anda telah dapat mengorganisasikan pertandingan
pencak silat dan melakukan menolak peluru? Jika Anda mengikuti
pelajaran ini dengan bersungguh-sungguh, tentu banyak manfaat
yang diperoleh.
Dengan mempelajari bab ini, kemampuan dan wawasan Anda
pun semakin bertambah, bukan? Siapa tahu, suatu saat nanti
Anda akan menjadi pesilat nasional atau atlet tolak peluru yang
terkenal di seluruh pelosok Nusantara dan dunia.
Kaji Diri
Praktikkan cara mengorganisasikan pertandingan pencak silat.
Kegiatan 8.2
124
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII
1.
Hal-hal yang harus dihindari dalam perlom
-
baan tolak peluru adalah ....
a.
pelihara kaki kiri selalu rendah
b.
bagian atas badan harus selalu rileks
sedang bagian bawah selalu bergerak
c.
usahakan gerakan yang cepat dan
menjangkau jauh dari kaki kanan
d.
usahakan lengan kiri dalam posisi ter
-
tutup
e.
pelihara kaki kanan selalu rendah
2.
Hasil tolakan peluru dari seorang peserta
dinyatakan gagal, jika ....
a.
pluru diletakkan di muka dada atau be
-
lakang kepala
b.
dipanggil oleh petugas langsung da
-
tang
c.
melempar dengan benar
d.
peluru tidak keluar sektor lingkaran
e.
peserta gagal melempar selama 2 kali
3.
Lempar lembing menirukan gerakan ....
a.
petani yang sedang mencangkul
b.
pembajak sawah
c.
nelayan yang melempar jaring
d.
pemburu yang melempar tombak
e.
pelompat kangkang
4.
Hal-hal yang harus diutamakan dalam per
-
lombaan lempar cakram adalah ....
a.
berputar di tempat
b.
melompat tinggi di udara
c.
terlalu tegang di kaki
d.
membawa berat badan pada kaki de
-
pan dan membiarkan jatuh
e.
mendarat pada jari-jari kaki kanan
5.
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita
meteran pada saat setelah ditempatkannya
bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya
cakram merupakan tugas dari juri ....
a.
1
d.
4
b.
2
e.
5
c.
3
6.
Olahraga (permainan) yang didasari ketang-
kasan menyerang dan membela diri, baik
dengan atau tanpa senjata disebut ....
a.
berkelahi
d.
bersilat lidah
b.
silat
e.
ketangkasan
c.
bersilat
7.
Pencak silat tumbuh berawal dari tradisi
suatu masyarakat tertentu. Pernyataan
tersebut terlahir dari pencak silat sebagai
....
a.
seni
d.
bekelahi
b.
olah raga
e.
mental spiritual
c.
beladiri
8.
Tujuan paling utama dari pendidikan pen
-
cak silat adalah ....
a.
pembentukan kepribadian ganda
b.
pembentukan sikap ego yang tinggi
c.
kekuatan dan kemenangan dalam
perkelahian
d.
pembentukan sikap yang positif dan
sportivitas yang tinggi serta memiliki
iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Mahakuasa
e.
merobohkan lawan dalam waktu sing
-
kat
9.
Berikut ini adalah sikap positif yang harus
dipupuk dalam pencak silat, kecuali ....
a.
sederhana
d.
lapang dada
b.
tergesa-gesa
e.
tenggang rasa
c.
sopan
10.
Pembagian kelas pada pertandingan silat
untuk remaja adalah ....
a.
di atas 14 s.d. 17 tahun
b.
di atas 17 s.d. 21 tahun
c.
di atas 21 s.d. 35 tahun
d.
di atas 35 s.d. 40 tahun
e.
di atas 40 s.d. 45 tahun
Soal Evaluasi Bab 8
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Atletik dan Pencak Silat (Lanjutan)
125
B.
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.
1.
Tuliskan hal-hal yang harus dihindari saat melakukan tolak peluru.
2.
Apakah tugas dan kewenangan juri 1 pada perlombaan tolak peluru?
3.
Apa saja hal yang harus diutamakan dalam melakukan lempar cakram?
4.
Jelaskan aspek pencak silat sebagai olahraga.
5.
Jelaskan tata cara pertandingan pencak silat.
Aspek yang Dinilai
Kualitas Gerak
1
2
3
4
1. Lakukan gerakan tolak peluru:
• Teknik memegang akan meletakan
peluru
• Teknik menolakkan peluru
• Posisi badan setelah menolak
• Gerak lanjutan
2. Lakukan gerakan lempar cakram:
• Teknik awalan
• Teknik lemparan
• Sikap tubuh setelah melempar
• Gerak lanjutan
Jumlah
Jumlah Skor Maksimal = 32
Penilaian:
Nilai =
Jumlah skor yang diperoleh × 50
Jumlah skor maksimal
Tes Keterampilan TeknikTolak Peluru dan Lempar Cakram
Tujuan:
Mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan teknik melakukan tolak
peluru dan lempar cakram
Peralatan:
1.
Lapangan rata
2.
Peluru
3.
Cakram
Evaluasi Praktik
126
Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII